Kenapa Banyak Buku Motivasi dan Seminar Self-Help Gagal Bikin Hidup Kamu Berubah? Ini Jawabannya.
Kamu mungkin pernah beli buku self-help, ikut webinar motivasi, atau bahkan nonton video tentang positive thinking di YouTube.
Tapi setelah seminggu, semangat itu lenyap begitu aja. Kenapa ya?
Jawabannya simpel: kebanyakan program self-help bersifat umum, tidak menyesuaikan dengan kamu sebagai individu, dan tidak mempertimbangkan kenyataan hidup sehari-hari yang kamu jalani.
Nah, sebelum kamu menyerah dan bilang “emang udah nasib gue begini,” yuk pahami dulu cara memilih program life coaching yang benar-benar bisa membantu kamu mewujudkan hidup yang kamu mau.
1. Pilih Program yang Dijalankan oleh Orang yang “Ngomongin Apa yang Dia Jalani”
Pertama-tama, pastikan coach atau mentor yang kamu pilih benar-benar menjalani apa yang dia ajarkan.
Jangan cuma percaya pada branding mewah atau follower Instagram-nya yang ratusan ribu.
Lihat apakah dia adalah bukti nyata dari filosofi yang dia ajarkan. Apakah hidupnya selaras dengan prinsip yang dia sampaikan?
Kalau ya, itu sudah jadi sinyal bagus.
2. Sesuaikan dengan Kehidupanmu: Fleksibel dan Aksesibel
Sekeren apa pun sebuah program, kalau nggak bisa kamu akses dengan nyaman, besar kemungkinan kamu bakal berhenti di tengah jalan.
Banyak orang gagal bukan karena malas, tapi karena programnya terlalu rumit, waktunya nggak fleksibel, atau medianya bikin pusing.
Tahun 2025 ini, kamu bisa pilih banyak model life coaching:
- Online via Zoom,
- Modul yang bisa diakses via HP,
- Podcast coaching,
- Video pendek lewat aplikasi,
- Chat-based coaching via WhatsApp atau Telegram.
Kalau kamu orang sibuk, pilih program yang bisa kamu ikuti saat commuting atau malam sebelum tidur.
Ingat, kalau programnya nggak cocok dengan rutinitas kamu, kamu bakal nyerah, dan nyalahin programnya. Padahal yang salah cuma formatnya aja.
3. Program Harus Personal, Bukan “One Size Fits All”
Kita semua beda-beda. Latar belakang, nilai, dan masalah hidup kita pun nggak sama.
Program coaching yang baik harus bisa menyesuaikan pendekatan dengan siapa kamu sebenarnya.
Apakah kamu lebih suka pendekatan yang lembut atau yang tegas? Apakah kamu perlu motivasi harian atau cukup check-in mingguan?
Pilih program yang menawarkan assessment atau diskusi awal sebelum dimulai. Dari situ kamu bisa tahu apakah pendekatan coach-nya cocok buat kamu atau tidak.
4. Jangan Langsung Lompat—Berproses Dulu
Banyak program self-help mengajarkan bahwa kamu harus langsung ambil langkah besar.
Padahal nggak semua orang bisa tiba-tiba “lompat” dari hidup pasif ke produktif maksimal dalam sehari.
Kalau kamu merasa overwhelm waktu diminta berubah 180 derajat, itu wajar. Pilih program yang membimbing kamu bertahap, sesuai kecepatanmu.
Misalnya, minggu pertama hanya fokus pada perubahan pola pikir, lalu minggu kedua mulai latihan kecil, dan seterusnya.
Dengan perubahan bertahap, kamu akan merasa lebih siap. Dan yang terpenting, setiap langkah kecil akan membangun momentum positif.
5. Cari Program yang Bikin Kamu “Ngerasa Menang” Setiap Hari
Kesuksesan itu kayak bola salju.
Begitu kamu mulai lihat hasil positif, sekecil apa pun, kamu akan termotivasi buat terus jalan. Makanya, program coaching yang efektif adalah yang mampu memberikan “kemenangan kecil” secara konsisten—entah itu pujian dari coach, perasaan lebih percaya diri, atau insight baru tentang diri sendiri.
Hasil instan memang menggoda, tapi hasil bertahap yang konsisten jauh lebih powerful dan tahan lama.
6. Jangan Takut Gagal di Tengah Jalan, Tapi Waspadai Pola Lama
Kadang kita merasa program nggak bekerja, padahal kita sendiri yang kembali ke zona nyaman.
Misalnya, kamu berhenti ikut sesi karena “sibuk”, lalu bilang ke diri sendiri, “Ah, emang nggak cocok”. Tapi sadar nggak, itu justru bentuk pertahanan diri supaya kita nggak perlu berubah?
Sebelum memutuskan berhenti, coba tanya lagi ke diri sendiri: "Kenapa gue ikut program ini awalnya?"
Kalau jawabannya adalah: “Karena gue capek dengan hidup yang gini-gini aja,” maka jangan biarkan rasa nyaman menipu kamu.
Kadang perubahan memang nggak nyaman. Tapi justru di situlah pertumbuhan terjadi.
Ubah Hidupmu dengan Cara yang Masuk Akal dan Bisa Kamu Jalani
Kamu nggak butuh motivasi instan yang bikin semangat dua hari lalu loyo lagi.
Kamu butuh strategi nyata, langkah kecil yang bisa kamu lakukan setiap hari, dan sistem pendampingan yang cocok buat kamu secara pribadi.
Life coaching yang efektif bukan tentang “jadi orang lain” dalam seminggu. Tapi tentang jadi versi terbaik dari diri sendiri, satu langkah kecil setiap hari.
Tahun 2025 adalah waktu yang tepat buat berhenti asal-asalan cari motivasi, dan mulai pilih program life coaching yang benar-benar cocok buat kamu.