3 Strategi Video Marketing yang Bikin Brand Kamu Lebih Unggul dari Kompetitor
Di era digital sekarang, promosi pakai tulisan aja udah enggak cukup. Orang lebih tertarik nonton video yang cepat, jelas, dan menarik.
Nah, inilah kenapa video marketing makin digemari—dan jadi senjata penting buat bisnis online yang ingin tampil beda.
Buat kamu yang baru mulai bisnis, atau bahkan udah jalan tapi butuh cara baru buat ningkatin penjualan dan awareness, video marketing bisa jadi solusi yang tepat.
Berikut adalah tiga strategi simpel tapi efektif biar video marketing kamu gak cuma ditonton—tapi juga bikin orang klik, beli, dan inget brand kamu.
1. Pilih Platform Video yang Sesuai Target Audiens
Sebelum buru-buru bikin video, tentukan dulu di mana videonya bakal ditonton. Karena beda platform, beda juga gaya dan jenis konten yang cocok.
Beberapa contoh platform dan pendekatannya:
- Instagram Reels atau TikTok: pendek, cepat, fun. Cocok buat video yang ringan, lucu, atau tips praktis.
- YouTube: durasi lebih panjang oke, cocok buat tutorial, review produk, behind-the-scenes, atau konten storytelling.
- Website atau landing page: video penjelasan (explainer video) tentang produk/jasa kamu. Bisa jadi alat bantu konversi yang sangat kuat.
- Email marketing: sematkan video singkat (atau thumbnail ke video) buat menarik perhatian dan meningkatkan klik.
Tips: Fokus pada satu atau dua platform dulu. Optimalkan performa di sana sebelum menyebar ke semua tempat.
2. Buat Konten yang Relevan, Bukan Sekadar Jualan
Video marketing bukan soal jualan keras. Justru video yang terlalu promosi sering di-skip atau bahkan bikin orang ilfeel. Yang lebih efektif?
Konten yang menyelesaikan masalah atau menjawab kebutuhan audiens.
Berikut beberapa ide konten:
- How-to / tutorial: ajarin hal praktis sambil tetap nunjukin produk kamu.
- Tips dan edukasi: beri nilai tambah, bikin audiens merasa dapat manfaat.
- Storytelling: ceritakan kisah di balik brand, pelanggan, atau tim kamu. Cerita yang menyentuh lebih mudah diingat dan dibagikan.
- Testimoni pelanggan: biarkan orang lain yang mempromosikan kamu.
- Live Q&A atau review produk: bikin koneksi real-time dan tunjukkan keaslian brand kamu.
Ingat: Tujuan utamanya bukan cuma views, tapi keterlibatan (engagement) dan akhirnya aksi (klik, daftar, beli).
3. Kenali Siapa yang Nonton Video Kamu
Makin kamu kenal siapa yang kamu ajak bicara, makin mudah juga bikin konten yang nyambung dan menarik buat mereka.
Pertanyaan penting:
- Siapa target utama kamu? (umur, gender, hobi, pekerjaan)
- Masalah apa yang mereka hadapi yang bisa diselesaikan produk kamu?
- Gaya komunikasi seperti apa yang cocok buat mereka? (santai, serius, lucu?)
Misalnya:
- Kalau target kamu Gen Z, gunakan bahasa yang santai, visual dinamis, dan musik kekinian.
- Kalau targetnya pebisnis, mungkin kontennya lebih profesional, jelas, dan langsung ke poin.
Gunakan data! Lihat insight dari media sosial atau hasil survei pelanggan untuk memahami kebiasaan mereka.
Optimalkan Video Kamu untuk Hasil Maksimal
Setelah videonya jadi dan tayang, jangan stop di situ. Lakukan hal berikut untuk hasil yang lebih maksimal:
- Tambahkan CTA (Call to Action) di akhir video: misalnya “Klik link di bio,” “Cek website kami,” atau “Langganan untuk info lainnya.”
- Gunakan caption dan subtitle – banyak orang nonton tanpa suara.
- Optimalkan judul, deskripsi, dan tag video dengan kata kunci yang relevan.
- Ukur performa: cek jumlah tayangan, durasi tonton, klik, dan komentar. Evaluasi dan terus perbaiki.
Video Marketing = Investasi Cerdas
Kalau kamu pengin brand kamu menonjol di tengah persaingan yang makin ketat, video marketing bisa jadi senjata ampuh.
Yang penting bukan soal peralatan canggih atau editan mahal, tapi seberapa relevan, menarik, dan konsisten konten kamu.
Mulai aja dulu. Bahkan video dari smartphone bisa efektif kalau idenya kuat dan pesannya jelas.
Ingat: Di balik video yang viral, selalu ada strategi yang matang. Jadi, yuk rancang video kamu dengan cerdas—biar gak cuma ditonton, tapi juga diingat (dan dibeli)!